Curhat, Harry Styles: Zayn Malik Tidak 'Menikmati' One Direction
A
A
A
LONDON - Harry Styles tidak menyadari jika rekannya di One Direction, Zayn Malik tidak menikmati waktunya bersama grup vocal itu. Sejak One Direction dibentuk di ajang 'The X Factor' pada 2010, Zayn memang kerap meminta untuk hengkang.
Pelantun 'Pillowtalk' itu akhirnya meninggalkan One Direction pada awal 2015, setelah berjuang melawan kecemasan. Harry pun mengakui bahwa dia dan anggota lainnya, Niall Horan, Louis Tomlinson, dan Liam Payne tidak menyadari jika Zayn memang sudah lama meminta untuk keluar dari band.
“Sepertinya kami sedih, jelas, bahwa seseorang telah pergi, tetapi sedih juga bahwa dia tidak begitu menikmatinya (bersama One Direction) sehingga dia harus pergi. Karena saya pikir pada saat itu juga, tur dan semuanya berjalan dengan sangat baik dan semua orang telah sampai di tempat ini, di mana semua orang hidup dengan cara yang menurut mereka cukup baik. Rasanya semua orang menikmatinya,” kata Harry.
“Saya akan mengatakan sebagian besar dari itu adalah kita seperti, 'Wow.' Anda tidak menyadari dia tidak begitu menikmatinya,” tambah dia.
Penyanyi 'Watermelon Sugar' itu mengatakan One Direction yang hiatus tanpa batas waktu pada akhir 2015, menjadi lebih dekat setelah kepergian Zayn. Alasannya mereka harus saling mengandalkan untuk mengatasi "rintangan" atas hilangnya teman mereka.
“Kami akan mulai merekam album dan barang baru dan itu seperti, 'Apakah kita merekam ini tanpa dia?' Tetapi saya akan mengatakan pada saat itu, saya kira kita berempat menjadi lebih dekat karena kami seperti, 'Oke, ini adalah rintangan yang tidak kami harapkan,” tuturnya.
Berbicara kepada Zane Lowe untuk 'New Music Daily' di Apple Music's Beats 1 Radio, penyanyi 'Lights Up' mengaku akan berdiskusi tentang semua itu.
“Kami akan duduk dan melakukan percakapan [menanyakan apakah] semua orang baik, semua orang ingin terus berjalan dan hal semacam itu. Ada bagian dari diri saya di mana saya merasa seperti semua keputusan yang saya buat sebagai orang dewasa - yang mempengaruhi hidup saya dan apa yang saya lakukan dengan hidup saya - telah dibuat sebagai sebuah kelompok,” papar Harry.
“Saya pikir ada bagian dari diri saya yang merasa seperti saya ingin membuat beberapa keputusan untuk diri saya sendiri ... Saya merasa seperti saya perlu membuat beberapa keputusan yang hanya mempengaruhi saya,” sambung dia.
Pelantun 'Pillowtalk' itu akhirnya meninggalkan One Direction pada awal 2015, setelah berjuang melawan kecemasan. Harry pun mengakui bahwa dia dan anggota lainnya, Niall Horan, Louis Tomlinson, dan Liam Payne tidak menyadari jika Zayn memang sudah lama meminta untuk keluar dari band.
“Sepertinya kami sedih, jelas, bahwa seseorang telah pergi, tetapi sedih juga bahwa dia tidak begitu menikmatinya (bersama One Direction) sehingga dia harus pergi. Karena saya pikir pada saat itu juga, tur dan semuanya berjalan dengan sangat baik dan semua orang telah sampai di tempat ini, di mana semua orang hidup dengan cara yang menurut mereka cukup baik. Rasanya semua orang menikmatinya,” kata Harry.
“Saya akan mengatakan sebagian besar dari itu adalah kita seperti, 'Wow.' Anda tidak menyadari dia tidak begitu menikmatinya,” tambah dia.
Penyanyi 'Watermelon Sugar' itu mengatakan One Direction yang hiatus tanpa batas waktu pada akhir 2015, menjadi lebih dekat setelah kepergian Zayn. Alasannya mereka harus saling mengandalkan untuk mengatasi "rintangan" atas hilangnya teman mereka.
“Kami akan mulai merekam album dan barang baru dan itu seperti, 'Apakah kita merekam ini tanpa dia?' Tetapi saya akan mengatakan pada saat itu, saya kira kita berempat menjadi lebih dekat karena kami seperti, 'Oke, ini adalah rintangan yang tidak kami harapkan,” tuturnya.
Berbicara kepada Zane Lowe untuk 'New Music Daily' di Apple Music's Beats 1 Radio, penyanyi 'Lights Up' mengaku akan berdiskusi tentang semua itu.
“Kami akan duduk dan melakukan percakapan [menanyakan apakah] semua orang baik, semua orang ingin terus berjalan dan hal semacam itu. Ada bagian dari diri saya di mana saya merasa seperti semua keputusan yang saya buat sebagai orang dewasa - yang mempengaruhi hidup saya dan apa yang saya lakukan dengan hidup saya - telah dibuat sebagai sebuah kelompok,” papar Harry.
“Saya pikir ada bagian dari diri saya yang merasa seperti saya ingin membuat beberapa keputusan untuk diri saya sendiri ... Saya merasa seperti saya perlu membuat beberapa keputusan yang hanya mempengaruhi saya,” sambung dia.
(tdy)